Rabu, 20 Agustus 2008

Merenda Harapan Bulan Ramadhan


Merenda Harapan Bulan Ramadhan
(Implementasi Nilai Ramadhan Dalam Kehidupan Masyarakat)

Saudaraku ramadhan adalah bulan yang mulia dan dimuliakan oleh Allah ta’ala bulan dimana Al Qur’an diturunkan,amalan kita di lipat gandakan,pintu surga dibuka,maghfiroh Allah terbuka luas untuk hambanya.Begitu besar keutamaan dari bulan mulia tersebut lalu apakah kita akan menyia-nyiakan begitu saja?Apakah kita hanya akan terjebak dalam ritual ibadah saja tanpa mencermati nilai dari perintah puasa.

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,

Marilah coba kita cermati perintah puasa dalam surat al baqarah 183 tersebut
Allah menyeru kepada kita dengan kata yaa ayyuhalladzina aamanu (Hai orang orang beriman) bukan dengan hai manusia,ini adalah bentuk penghargaan Allah terhadap hambanya padahal Allah maha tau tentang diri kita yang mungkin sering bermaksiat padanya tetap memberi penghargaan yang sungguh luar biasa dengan memanggil kita hai orang orang yang beriman,orang beriman tinggkatan yang lebih tinggi dari pada sekedar seorang muslim.ini mengajarkan pada kita untuk menghargai orang lain walaupun kita sudah tau kedudukan mereka rendah tetapi tetap kita dudukan pada posisi yang berharga.ini mengajarkan kita untuk tawadhu’ tidak sombong dan mampu menghargai orang lain.

Dalam ayat ini Allah menggunakan kata “kum”(kalian) bukan “ka”(kamu) ini mengindikasikan tentang bentuk jamak yang berarti kita tidak bisa melaksanakan ibadah ini secara maksimal dengan sendirian saja,kita perlu bantuan orang lain mulai dari keluarga,masyarakat sampai pada Negara,untuk menciptakan suasana yang konduksif untuk menjalankan ibadah kita.
Hal ini mengajarkan pada kita untuk peduli dengan lingkungan sekitar kita,tidak ada gunanya jika kita baik tetapi orang orang di sekitar kita perilakunya menyimpang dari syariat islam,berkenaan dengan hal tersebut Rosulullah sudah mencontoh pada kita semua,ketika peristiwa isra’ mi’raj dimana rosulullah mendapat kenikmatan yang luar biasa dengan bertemu secara langsung dengan Allah ta’ala yang tidak diberikan pada nabi yang lain,kalau pada waktu itu rosulullah adalah orang yang tidak peduli dengan masyarakat pasti beliau tidak akan kembali ke dunia karena pada waktu itu di dunia tidak ada yang bisa di harapkan lagi,kita tentu ingat pada waktu itu adalah tahun yang paling menyedihkan bagi rosulullah dimana orang orang yang beliau cintai meninggal dunia,mulai dari istri beliau sampai pada paman yang selalu melindungi dakwah beliau,dan di sisi lain masyarakat arab begitu memusuhi beliau.Sekali lagi seandainya beliau tidak peduli dengan lingkungan sekitar pasti beliau tidak akan kembali ke dunia.

Dan di akhir ayat Allah menggunakan kata “tataqun”(bertaqwa),bukan “muttaqin”(orang yang bertaqwa),Allah menggunakan kata kerja bukan kata sifat ini memberi pelajaran pada kita agar kita senantiasa bergerak/beraktivitas bukan hanya diam karena taqwa itu tidak bisa di capai hanya dengan diam saja harus kita usahakan.Begitu juga ketika kita sedang berpuasa kita tidak boleh menjadikan puasa sebagai alasan untuk megurangi aktivitas kita,bulan ramadhan adalah bulan yang di sana setiap kebaikan akan dilipat gandakan,oleh karena itu alangkah ruginya jika kita hanya menggunakan waktu puasa kita hanya untuk tidur saja.Memang tidur adalah bernilai ibadah tapi apakah kita puas dengan itu saja,coba kita bayangkan dan kita hitung ketika kita beraktivitas,misalkan bekerja,bekerja itu adalah perintah Allah berarti kita akan dapat kebaikan,dengan bekerja kita akan mendapat ma’isyah yang bisa kita gunakan untuk menghidupi keluarga kita itu adalah suatu kebaikan dan ketika ada lebih bisa kita gunakan untuk shodaqah dan itu kebaikan lagi,jadi lebih banyak kebaikan yang kita peroleh dengan beraktivitas dari pada hanya dengan tidur.Jadi adalah hal yang salah ketika kita menjadikan puasa sebagai alasan untuk mengurangi aktivitas kita.
Saudaraku itulah sedikit dari nilai ramadhan yang harus kita fahami dan kita implementasikan dalam kehidupan kita,ramadhan bukan hanya sekedar ibadah ritual saja tetapi menuntut kita untuk bukan hanya peduli terhadap diri kita sendiri tapi juga harus peduli dengan orang lain
Wallahua’alam